Nada-nada cinta mengalun
Nyanyikan lagu cinta pelipur rindu
Seraya ku tatap bintang
Dan ku harap ku temukanmu
Diantara mereka
Kuharap kaupun mendengarnya
Alunan nada-nada ini
Biar kau mengerti
Kerinduan tengah menggoda hati ini
Kita memang berbeda
Sungguh aku terluka
Saat kau tak menatapku
Meski tlah ku hiasi
Seluruh jasadku dengan cinta
Seluruhnya
Ataukah aku yang tak sadar
Dengan kita yang sungguh berbeda
Kehadiran cinta
Cinta kan selalu hadir di dadamu
Takkan pernah menjauh
Takkan pernah berpaling
Ia hanya akan pergi
Saat kau mulai meracuninya
Dengan dusta berkepanjangan
Dalam cintamu
Dalam ucapmu tersimpan
Keindahan
Dalam lakumu tertanam
Kesungguhan
Dalam janjimu tergambar
Keyakinan
Dalam cintamu, mungkinkah tertanam
Ketulusan?
Kaulah kesungguhanku
Saat kau mulai menyukaiku
Aku tlah mulai mencintaimu
Saat kau mulai mencintaiku
Aku tlah mulai menyayangimu
Dan saat kau mulai menyayangiku
Tlah ku serahkan segalaku untukmu
Karena kaulah kesungguhanku
Jika engkau
Jika kau ingin tahu
Sedalam mana rasa cinta ini untukmu
Selamilah dan temukan dasar samudera
Jika kau ingin mengerti
Sesuci apa rasa sayang ini untukmu
Sentuhlah telaga di nirwana
Karena kau kan mengerti
Betapa ku mengasihimu
Mencintaimu seutuhnya
Mungkin aku tak begitu pandai merangkai kata
Sehingga mampu buat kau tenang karenanya
Mungkin aku tak begitu pintar merayu
Sehingga buat kau terbang melayang karenanya
Tapi hanya satu hal yang ku mengerti
Bahwa ku hanya mampu mencintaimu
Seutuhnya
Tanpa ragu,
Tanpa palsu
Saat mulai merindu
Saat kau mulai merinduku
Pejamkan matamu
Dan sebut namaku
Karena ku kan hadir di hadapmu
Atau hanya di hatimu
Tentang dua pilihan
Aku terjebak dalam dua pilihan
Tentang dua hati yang mencinta
Dan dicinta
Tapi ku hanya miliki satu hati
Yang kan bisa disinggahi
Sedangkan ku tak kuasa
Tuk sakiti diantaranya
Haruskah ku pilih satu cinta
Dan biarkan cinta lainnya terluka?
Ataukah ku rangkul keduanya
Sedangkan ku kan terus berlumur dusta
Wahai cahaya,
Tunjukkan ku satu titik terang
Tuk tentukan jalan mana
Yang mesti aku tempuh
Seindah pagi
Saat pagi mulai menyapa
Bunga-bunga di taman kembali mekar
Semerbak hingga menembus celah jendela
Menyambut surya dengan senyumnya
Embun pagi mulai jatuh
Basahi tanah yang gersang
Yang tlah lama menanti hujan
Penuh harap
Kucoba berdiri dari tempat rebahkan lelahku
Ku lemparkan pandangku
Pada pagiku yang indah
Ku coba ulaskan senyum dari sudut bibirku
Ada bunga-bunga yang mulai mekar
Di taman hati di dadaku
Sungguh, Semua terasa indah
Seindah hati saat ku tahu
Bahwa kaupun mencintaiku